1 Pendidikan Pendidikan merupakan saluran mobilitas vertikal yang sering digunakan karena melalui pendidikan orang dapat mengubah statusnya. Lembaga-lembaga pendidikan pada umumnya merupakan saluran yang konkret dari mobilitas vertikal ke atas, bahkan dianggap sebagai social elevator (perangkat) yang mengangkat seseorang dari
– Mobilitas sosial merupakan gerak dalam struktur sosial. Di mana terjadi perpindahan individu atau kelompok dari strata sosial yang satu ke strata sosial yang lain. Tujuan seseorang melakukan mobilitas sosial tentunya untuk mendapatkan perubahan. Perubahan tersebut mencakup dalam beberapa hal, misalnya perubahan dalam segi ekonomi atau buku Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan 2004 karya Bagong Suyanto, disebutkan ada enam faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan mobilitas sosial. Berikut penjelasnnya Faktor struktural Faktor struktural merupakan jumlah relatif dari kedudukan tinggi yang dapat dan harus diisi, serta kemudahan untuk memperolehnya. Ada dua aspek dalam faktor ini, yaitu struktur pekerjaan dan perbedaan tingkat kelahiran. Baca juga Jenis dan Dampak Mobilitas Sosial Contoh struktur pekerjaan, masyarakat yang menggantungkan ekonominya pada sektor industri cenderung memperluas lapangan kerja di tingkat menengah dan atas. Hal ini menyebabkan mobilitas sosial dalam masyarakat industri cenderung tinggi. Sementara perbedaan tingkat kelahiran berhubungan dengan perbedaan tingkat kelahiran antara masyarakat berstatus sosial rendah dengan masyarakat berstatus sosal menengah dan atas. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan tingkat kelahiran antara desa dan perkotaan. Individu Faktor individu mengacu pada kualitas seseorang. Baik itu dilihat dari segi pendidikan, ekonomi, penampilan, atau keterampilan pribadi. Status Sosial Ketika manusia dilahirkan, ia akan mengikuti status sosial yang dimiliki oleh keluarganya. Ketidakpuasan seseorang atas status yang diwariskan oleh keluarganya, dapat memicu terjadinya mobilitas tersebut demi memperoleh status yang lebih baik dari status yang diwariskan oleh keluarganya. Baca juga Kedudukan Mobilitas Sosial Horizontal dan Vertikal Ekonomi Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, kondisi ekonomi juga salah satu faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial. Misalnya, bagi sebagian masyarakat yang tinggal di daerah kurang menguntungkan. Tentu akan mendorong mereka untuk melakukan urbanisasi ke kota secara besar-besaran. Dengan harapan mendapatkan kehidupan ekonomi yang lebih baik. Demografi Kependudukan Faktor kependudukan mengacu pada bertambahnya jumlah dan kepadatan penduduk dalam suatu wilayah. Pertambahan tersebut berdampak pada sempitnya pemukiman, berkurangnya lapangan pekerjaan, dan kualitas lingkungan menjadi buruk. Masalah tersebut dapat memicu seseorang untuk melalukan migrasi ke wilayah lain yang lebih baik. Baca juga Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Cirinya Situasi Politik Kondisi politik yang tidak stabil dalam suatu wilayah juga dapat memicu terjadinya mobilitas sosial. Biasanya seseorang meninggalkan wilayah tersebut demi memperoleh jaminan keamanan. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Lebihdari 20 juta+ gambar dan foto berkualitas yang telah dibagikan oleh komunitas kami yang berbakat. Nama Gambar. √ Mobilitas Sosial: Pengertian, Jenis, Karakter, Faktor, Saluran, Dampak. Saluran, Dampak. Tipe Gambar. jpg. Dimensi Gambar. 768 x 1366 px. Besaran Gambar. 66.57 KiB. Lisensi Gambar. Gambar bebas dan gratis untuk
Mobilitas sosial merupakan salah satu fenomena sosial yang selalu terjadi dalam kelompok masyarakat. Contohnya adalah bagaimana seseorang yang sebelumnya berada di bawah garis kemiskinan dapat menjadi seseorang yang kaya akibat dari kecerdasannya dalam berusaha yang dibarengi kerja keras. Ya, pergerakan, perubahan status sosial segala bidang disebut dengan mobilitas sosial. Mobilitas sosial juga merupakan salah satu fenomena yang terjadi akibat dari pengaruh Interaksi Sosial. Untuk lebih jelasnya, simak pengertian mobilitas sosial di bawah ini. Mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 82. Lengkapnya, Seseorang atau sekelompok orang yang mengalami perubahan kedudukan status sosial dari suatu lapisan ke lapisan lain baik menjadi lebih tinggi maupun menjadi lebih rendah dari sebelumnya atau hanya berpindah peran tanpa mengalami perubahan kedudukan disebut mobilitas sosial. Selain pengertian di atas, beberapa ahli lain juga memiliki pendapat senada, yakni sebagai berikut. Paul B. Horton mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu ke strata yang lainnya. Kimball Young dan Raymond W. Mack mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial, yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Struktur sosial mencakup sifat hubungan antar individu dalam kelompok dan hubungan antara individu dan kelompoknya. Anthony Giddens mobilitas sosial menunjuk pada gerakan dari orang per orang dan kelompok-kelompok di antara kedudukan-kedudukan sosial ekonomi yang berbeda. Horton & Hunt mobilitas sosial merupakan tindakan berpindah dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya dalam Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 83. Selain contoh indah yang sebelumnya sudah dikemukakan di atas, mobilitas sosial juga dapat mencakup seseorang yang mengundurkan diri dari pekerjaannya untuk memulai usaha baru namun ternyata gagal dan akhirnya jatuh miskin. Dalam mobilitas sosial, selain terjadi perubahan dari strata bawah ke strata atas, juga terjadi perubahan dari strata atas ke strata bawah. Jenis Mobilitas Sosial Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, mobilitas sosial dapat berupa pergerakan sosial ke atas, tetapi juga pergerakan sosial ke bawah. Namun ada juga yang tidak bergerk ke atas dan ke bawah. Malah pergerakannya hanya secara horizontal saja. Hal tersebut karena terdapat beberapa jenis mobilitas sosial, yang dikelompokkan menjadi dua jenis utama, yakni mobilitas sosial vertikal, dan mobilitas horizontal. Berikut adalah penjelasan dari jenis dan macam-macam mobilitas sosial. Mobilitas Sosial Vertikal Mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan seseorang atau kelompok dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lain yang tidak sederajat, baik pindah ke tingkat yang lebih tinggi social climbing maupun turun ke tingkat lebih rendah social sinking Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 85. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah penjabaran dari kedua jenis mobilitas vertikal tersebut. Mobilitas Vertikal Naik ke Atas Social ClimbingSocial climbing adalah mobilitas yang terjadi karena adanya peningkatan status atau kedudukan seseorang atau naiknya orang-orang berstatus sosial rendah ke status sosial yang lebih tinggi. Contoh mobilitas sosial vertikal ke atas adalah bagaimana seorang karyawan berprestasi berhasil menduduki jabatan kepala bagian, manajer, bahkan hingga direktur di suatu perusahaan. Mobilitas Vertikal Turun ke Bawah Social Sinking Social sinking merupakan proses penurunan status atau kedudukan seseorang. Proses social sinking sering kali menimbulkan gejolak kejiwaan bagi seseorang karena ada perubahan pada hak dan kewajibannya. Contoh mobilitas vertikal ke bawah adalah seorang pegawai eksekutif diturunkan pangkatnya karena melanggar aturan, sehingga ia menjadi pegawai biasa. Mobilitas Horizontal Mobilitas horizontal adalah perpindahan status sosial seseorang atau sekelompok orang dalam lapisan sosial yang sama Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 87. Mobilitas horizontal merupakan peralihan individu atau objek-objek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat. Contohnya adalah bagaimana seorang guru memutuskan untuk pindah dari sekolah ke sekolah lain tetap menjabat menjadi guru lagi. Pada mobilitas horizontal, tidak terjadi perubahan dalam derajat kedudukan seseorang. Perbedaan Mobilitas Vertikal dan Horizontal Jadi dapat dengan mudah dijelaskan bahwa perbedaan mobilitas vertikal dan mobilitas horizontal adalah terjadi kenaikan atau penurunan derajat dari status sosial seseorang atau sekelompok orang dalam mobilitas vertikal seperti dari miskin menjadi kaya, sementara dalam mobilitas horizontal tidak terjadi perubahan derajat, hanya berpindah objek sosialnya saja, seperti berpindah ke perusahaan lain dengan jabatan yang sama. Faktor-Faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial Mengapa terjadi mobilitas sosial? Apa yang menjadi pendorongnya? Lalu jika mobilitas sosial tidak terjadi, apa penghambatnya? Terdapat beberapa faktor-faktor pendorong dan penghambat mobilitas sosial yang akan dijelaskan pada pemaparan di bawah ini, mulai dari faktor pendorongnya terlebih dahulu. Faktor Pendorong Mobilitas Sosial Faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial antara lain adalah faktor struktural, individu, sosial, ekonomi, politik, dan kemudahan akses pendidikan. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing faktor pendorong mobilitas sosial menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 88-92. Faktor Struktural Faktor struktural yang dimaksud adalah bagaimana suatu struktur dalam kelompok masyarakat memungkinkan atau tidak memungkinkan seseorang untuk mengalami mobilitas sosial. Contohnya, dengan struktur atau sistem demokrasi, setiap warga negara Indonesia dapat mencapai status sosial berupa jabatan politik yang tinggi. Hal tersebut berlainan dengan sistem komunisme yang dibarengi oleh kepemimpinan tirani. Warga tidak memiliki suara dan hak pilih, sehingga pemerintah dapat menentukan mobilitas sosial seenaknya. Kemungkinan terjadi mobilitas sosial naik sangatlah sulit bahkan hingga tidak mungkin rakyat biasa dapat menjadi pemimpin. Struktur masyarakat Indonesia seharusnya sangatlah terbuka, karena kita menerapkan sistem demokrasi. Orang miskin dapat mengalami mobilitas sosial setinggi-tingginya, bahkan menjadi presiden. Kedudukan yang tinggi bukan lagi didasarkan pada keturunan, tetapi pada kemampuan hingga kemudian dipercaya menjadi pemimpin. Faktor Individu Setiap individu memiliki perbedaan dalam hal sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang menjadi salah satu faktor pendorong mobilitas sosial. Semua berpengaruh secara bersama atau masing-masing. Contohnya, dua orang yang memiliki pengetahuan dan keterampilan relatif setara belum tentu menjadi berhasil dalam melaksanakan mobilitas sosial ke atas. Hal itu karena keberhasilan individu sangat ditentukan sikap dan perilaku individu tersebut. Sebagai contoh, dua orang sarjana dari perguruan tinggi yang sama-sama melamar pekerjaan di suatu perusahaan. Hanya satu orang yang diterima karena dianggap memiliki sikap ambisius dan komitmen terhadap pekerjaannya. Faktor Sosial Ketidakpuasan akan status sosial mendorong manusia untuk terus berjuang segigih-gigihnya untuk mencapai kenaikan status sosial. Setiap manusia dilahirkan dalam status sosial yang telah dimiliki oleh orangtuanya. Saat ia dilahirkan, tidak ada satu manusia pun yang dapat memilih status. Apabila ia tidak puas dengan kedudukan yang diwariskan oleh orangtuanya, ia dapat mencari kedudukannya sendiri di lapisan sosial yang lebih tinggi. Oleh karena itu, faktor sosial yang saat ini dimiliki oleh seseorang belum tentu membuatnya puas dan menjadi pendorong bagi mobilitas sosial. Faktor Ekonomi Keadaan ekonomi juga dapat menjadi pendorong terjadinya mobilitas sosial. Keadaan ekonomi yang baik akan memudahkan individu dan kelompok melakukan mobilitas sosial. Dengan kondisi ekonomi yang baik mereka mudah untuk memperoleh modal, pendidikan, dan kesempatan lainnya. Hal ini tentu berbeda dengan masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi atau bahkan kesulitan memenuhi kebutuhan dasarnya. Pada masyarakat yang mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan dasar, prioritas utama adalah pemenuhan kebutuhan primer dan hal tersebut akan menghambat mobilitas sosial. Namun ini juga dapat menjadi faktor pendorong bagi orang-orang yang merasa kesulitan. Faktor pendorong bagi kelompok masyarakat tidak mampu untuk melakukan mobilitas sosial adalah keadaan ekonomi, karena ingin keluar dari garis kemiskinan dan berada pada keadaan ekonomi yang lebih baik. Faktor Politik Bangsa Indonesia patut bersyukur karena memiliki stabilitas politik yang baik. Kondisi negara aman dan damai sehingga para pemimpin dapat menjalankan roda pembangunan dengan baik. Semua rakyat berperan aktif dalam pembangunan. Kondisi ini tentu berbeda dengan situasi Indonesia pada tahun 1945-1950. Pada masa tersebut, situasi politik dalam negeri tidak menentu. Belanda masih berusaha menguasai Indonesia sehingga memilih perang baru. Beberapa pemberontakan juga terjadi, yang membuat pemerintah lebih sibuk mengurus keamanan negara daripada meningkatkan perekonomian. Hal ini jelas memengaruhi mobilitas sosial warga negaranya. Kemudahan dalam Akses Pendidikan Jika pendidikan berkualitas mudah didapat, tentu mudah juga bagi orang untuk melakukan pergerakan/mobilitas dengan berbekal ilmu yang diperolehnya. Sebaliknya, kesulitan dalam mengakses pendidikan yang bermutu menjadikan orang tak menjalani pendidikan yang bagus, serta sulit untuk mengubah status karena kurangnya penguasaan ilmu pengetahuan. Contohnya, pada zaman penjajahan, pendidikan sulit didapat bangsa Indonesia. Akibatnya, masyarakat terkungkung dalam kebodohan. Jangankan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, membaca saja sebagian besar rakyat Indonesia tidak bisa. Jangankan melakukan mobilitas sosial, mengetahui ada hal ini saja tentu terbatas pengetahuannya. Faktor Penghambat Mobilitas Sosial Sebetulnya faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial yang telah dipaparkan di atas pada dasarnya juga merupakan faktor penghambat mobilitas sosial apabila kondisinya dibalik menjadi keadaan buruknya. Namun terdapat dua faktor penghambat mobilitas sosial yang dapat menjadi hambatan terbesar yang harus diselesaikan bersama, yakni kemiskinan, dan diskriminasi. Kemiskinan Faktor ekonomi dapat membatasi mobilitas sosial. Bagi masyarakat miskin, mencapai status sosial tertentu merupakan hal sangat sulit. Salah satu penyebab kemiskinan adalah pendidikan yang rendah. Masyarakat yang berpendidikan rendah berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia. Akibatnya, tingkat kemudahan untuk mendapatkan pekerjaan terbatas. Saat ini, negara Indonesia masih memiliki penduduk miskin ± 12%. Hal ini menjadi hambatan dalam mobilitas sosial. Karena itulah, pemerintah berusaha mengurangi kemiskinan tersebut dengan berbagai cara. Dengan hilangnya kemiskinan, dengan sendirinya masyarakat akan mudah mengakses berbagai fasilitas dasar dan memudahkan mobilitas. Diskriminasi Diskriminasi berarti pembedaan perlakuan karena alasan perbedaan bangsa, suku, ras, agama, golongan. Pada masa penjajahan, terjadi diskriminasi pemerintah Hindia Belanda terhadap masyarakat keturunan Eropa dan masyarakat Indonesia. Contohnya, dalam memperoleh pendidikan, masyarakat Indonesia disediakan sekolah yang kualitasnya berbeda dengan sekolah-sekolah untuk orang-orang Eropa. Hal ini tentu mempersulit mobilitas sosial rakyat Indonesia. Saluran-saluran Mobilitas Sosial Bagaimana caranya agar mobilitas sosial itu terjadi? Melalui jalur apa setiap orang dapat mewujudkan mobilitas sosial di lingkungan atau instansi tempat ia sedang berkarya? Apa saja saluran-saluran yang memungkinkan mobilitas sosial terjadi? Berikut adalah saluran-saluran mobilitas sosial dan contohnya. Pendidikan Pendidikan merupakan saluran bagi mobilitas vertikal yang sering digunakan karena melalui pendidikan orang dapat mengubah statusnya. Lembaga-lembaga pendidikan pada umumnya merupakan saluran yang konkret dari mobilitas vertikal ke atas, bahkan dianggap sebagai social elevator perangkat yang mengangkat seseorang dari kedudukan yang rendah ke kedudukan yang lebih tinggi. Mengapa? Karena melalui pendidikan, setiap orang diberi kesempatan untuk mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi. Contohnya, seorang anak dari keluarga miskin mengenyam sekolah sampai jenjang perguruan tinggi lewat beasiswa. Setelah lulus, ia memiliki pengetahuan dagang dan menggunakan pengetahuannya itu untuk berusaha. Saat ia berhasil menjadi pengusaha sukses, otomatis status sosialnya juga meningkat. Organisasi Politik Banyak contoh orang yang meniti perjuangan karir di organisasi politik dari tingkat rendah sampai tingkat tinggi. Seorang anggota partai politik yang profesional dan punya dedikasi tinggi kemungkinan besar akan cepat mendapatkan status yang semakin tinggi dalam partainya. Bisa jadi ia akhirnya menjadi anggota dewan legislatif, gubernur, atau bahkan presiden. Organisasi Ekonomi Organisasi yang bergerak itu antara lain dalam bidang perusahan ataupun jasa umumnya memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi seseorang untuk mencapai mobilitas vertikal. Contoh organisasi ekonomi itu antara lain koperasi dan badan usaha. Melalui organisasi koperasi, kesejahteraan anggota dapat diperjuangkan. Keberhasilan perjuangan koperasi mencerminkan keberhasilan perjuangan anggota-anggotanya. Organisasi Profesi Contoh organisasi profesi yang dapat dijadikan sebagai saluran mobilitas vertikal adalah Persatuan Guru Republik Indonesia PGRI, Ikatan Dokter Indonesia IDI, Himpinan Pengusaha Muda Indonesia HIPMI, dan organisasi profesi lainnya. Bagaimana organisasi profesi dapat menjadi sarana saluran mobilitas vertikal? Karena organisasi profesi merupakan himpunan orang-orang yang memiliki profesi yang sama sehingga mereka akan lebih kompak dan kuat memperjuangkan profesinya. Sebagai contoh, organisasi profesi guru Persatuan Guru Republik Indonesia merupakan salah satu sarana perjuangan para guru dalam bidang pendidikan dan kesejahteraan guru. Selain memperjuangkan pendidikan di Indonesia, PGRI juga memperjuangkan peningkatan kesejahteraan guru. Perjuangan PGRI tentu diperhatikan oleh pemerintah Indonesia sehingga kesejahteraan guru di Indonesia terus mengalami peningkatan. Dampak Mobilitas Sosial Apakah dampak dari terjadinya mobilitas sosial? Apabila semua mobilitas sosial bersifat ke atas social climbing, tentu semua orang akan merasa senang. Akan tetapi, selalu ada tiga kemungkinan mobilitas sosial, yakni ke bawah, ke atas, dan ke samping. Dengan demikian, terdapat dampak positif dan negatif dari mobilitas sosial, yakni sebagai berikut. Dampak Positif Mobilitas Sosial Dampak positif mobilitas sosial meliputi mendorong seseorang untuk maju, mempercepat tingkat perubahan sosial, dan meningkatkan integrasi sosial. Berikut ini adalah penjelasannya. Mendorong Seseorang untuk Lebih Maju Terbukanya kesempatan untuk pindah dari strata satu ke strata yang lain menimbulkan motivasi yang tinggi pada diri seseorang untuk maju di berbagai bidang. Kita dapat membedakan kondisi Indonesia sebelum dan sesudah kemerdekaan. Pada masa penjajahan, banyak rakyat kecil yang tidak memiliki cita-cita menjadi camat, bupati, atau gubernur karena tidak adanya kesempatan untuk itu. Namun sekarang banyak yang termotivasi dan bahkan berhasil menjadi pemimpin di berbagai bidang. Mempercepat Tingkat Perubahan Sosial Mobilitas sosial akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik. Contohnya, Indonesia sedang mengalami perubahan dari masyarakat agraris ke masyarakat industri. Perubahan ini akan lebih cepat terjadi jika didukung sumber daya manusia yang berkualitas. Artinya, diperlukan peningkatan kualitas pendidikan pula. Meningkatkan Integrasi Sosial Terjadinya mobilitas sosial dalam suatu masyarakat dapat meningkatkan integrasi atau kesatuan sosial. Contohnya, anggota masyarakat akan menyesuaikan diri dengan gaya hidup, nilai-nilai, dan norma-norma yang dianut oleh kelompok orang dengan status sosialnya yang baru sehingga tercipta integrasi sosial. Dampak Negatif Mobilitas Sosial Suatu yang memberikan dampak positif biasanya akan diiringi oleh dampak negatifnya pula. Tidak terkecuali dengan mobilitas sosial. Dampak negatif mobilitas sosial adalah terjadinya konflik dan gangguan psikologis. Berikut adalah penjelasannya. Terjadinya Konflik Mobilitas sosial merupakan salah satu perjuangan manusia dan kelompok sosial untuk mencapai posisi sosial yang semakin tinggi. Dalam hal ini, sangat wajar kalau kemudian timbul persaingan, yang kerap juga memicu konflik. Dalam perjalanan kehidupan manusia, persaingan tidak dapat dihindarkan. Persaingan selalu muncul dengan berbagai kategorinya. Bahkan, persaingan bisa menjelma menjadi konflik ketika kedua pihak yang terlibat dalam persaingan saling mencoba untuk menghentikan keinginan masing-masing pihak. Gangguan Psikologis Seseorang yang memiliki jabatan kadang khawatir kehilangan jabatan. Bahkan pada saat jabatan yang dimiliki sudah lepas, kadang ia tidak rela melepaskan jabatan tersebut. Banyak orang yang setelah kehilangan jabatan, baik karena diganti maupun karena sudah selesai masa tugasnya pensiun, menjadi mudah gelisah. Individu yang mengalami keadaan seperti ini termasuk mengalami gangguan psikologis. Hal tersebut akan membahayakan diri sendiri karena stres yang berkepanjangan akan merambat ke penyakit fisik. Referensi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Soalsosiologi bab mobilitas sosial - Soal sosiologi yang membahas tentang mobilitas sosial yang kami bagikan kepada pembaca tersusun atas beberapa materi pokok, antara lain sebagai berikut : a. Pengertian mobilitas sosial. b. Kedudukan (status) sosial dan peran sosial. d.
Gambar tersebut menunjukkan upaya seseorang yang ingin melakukan mobilitas sosial melalui saluran ekonomi karena.. a. mendapat dukungan dari lingkungan sekitar b. menunjukkan seseorang yang memiliki keahlian tertentu c. menciptakan usaha untuk berkembang menjadi wirausaha sukses d. menjadi anggota organisasi yang memiliki minat yang sama Jawabanc. menciptakan usaha untuk berkembang menjadi wirausaha sukses
Berikutini tujuan dari jaringan komputer: Jaringan memungkinkan manajemen sumber daya lebih efisien. Jaringan membantu mempertahankan informasi agar tetap andal dan upto-date. Jaringan membantu mempercepat proses berbagi data (data sharing). Jaringan memungkinkan kelompok-kerja berkomunikasi dengan lebih efisien.
Apa itu Mobilitas Sosial?Mobilitas adalah kata yang berasal dari bahasa Latin “mobilis” yang berarti mudah berpindah atau bebas bergerak dari tempat atu ke tempat yang lain. Mobilitas sosial atau gerak sosial merupakan suatu perpindahan contoh masyarakat multikultural atau kelompok dari tingakatan sosial satu ke tingkatan sosial yang lain. Atau sederhananya, mobilitas sosial berarti seseorang melakukan perubahan status sosial dari satu lapisan sosial ke lapisan sosial lain, entah perpindahan tersebut mengarah ke jenjang yang lebih tinggi atau malah menjurus ke tingkatan yang lebih rendah dari kedudukan sebelumnya atau hanya mengalami perpindahan peran tanpa dilengkapi dengan berubahnya sebuah Kimball Young dan Raymon W. Mack, mobilitas sosial adalah sebuah gerakan sosial. Misalnya seorang dosen yang beralih profesi menjadi pemilik sebiah restoran yang mendorongnya melakukan gerak sosial. Ataupun seseorang yang awalnya mendapat gaji bulanan sebesar Rp lalu beralih pekerjaan karena iming-iming gaji yang lebih tinggi dari profesi sebelumnya. Dan juga tak menutup kemungkinan bahwa sebuah kelompok melakukan mobilitas sosial seperti golongan mayoritas yang berasimilasi dengan golongan mobilitas sosial, yang bisa anda ketahui sebagai berikutAngkatan bersenjataAdalah organisasi yang biasanya digunakan dalam saluran mobilitas sosial vertikal ke atas melalui prosedur kenaikan pangkat. Misalnya seorang polisi yang mampu menangkap teroris akan sangat berjasa kepada Negara dan juga akan mendapatkan pujian yang tinggi dari masyarakat. Polisi yang telah membela nusa dan bangsa ini selain mungkin mendapatkan pangkat atau kedudukan yang lebih tinggi juga akan meningktkan sosial di tengah keagamaanPada agama Islam misalnya memperingatkan bahwa semua manusia di bumi ini adalah sama di mata Allah SWT kecuali proporsi ketakwaannya. Hal ini secara tegas membuat ulama dan ustadz yang ahli dari segi agama dan ibadahnya memiliki staus sosial yang PendidikanUmumnya lembaga pendidikan adalah saluran konkrit mobilitas sosial vertikal ke atas serta social elevator perangkat yang melakukan pergerakan dari kedudukan lapisan sosial yang rendah ke yang lebih tinggi. Dengan adanya pendidikan dapat senantiasa memberikan kesempatan kepada seseorang untuk meraih tingkatan sosial yang tinggi. Misalnya seorang anak dari keluarga yang perekonomiannya rendah ketika mampu mendapatkan pendidikan yang baik akan menerapkan ilmu yang didapatnya untuk berdagang. Dengan menerapkan ilmu ini akan meningkatkan usahanya sehingga akan memperbaiki status PolitikSelain angkatan bersenjata, organisasi politik akan membuat para anggotanya mempunyai rasa loyal dan dedikasi tinggi dalam mendapatkan jabatan yang tinggi agar status sosialnya meningkat. Anggota politik akan dipandang sebagai tokoh masyarakat terlebih jika mereka memiliki jabatan tinggi seperti anggota legislatif atau lembaga LinkOrganisasi EkonomiOrganisasi ekonomi di Indonesia seperti perusahaam dagang besar, koperasi simpan pinjam, BUMN, BUMS ataupun organisasi ekonomi lainnya dapat senantiasa meningkatkan pendapatan seseorang. Semakin besar prestasi yang didapatnya semakin besar pula jabatan yang dimilikinya. Dengan memiliki jabatan yang tinggi akan mendorong seseorang mendapatkan penghasilan yang banyak. Penghasilan banyak akan membuat seseorang bertamabah kekayaannya. Kekayaan bertambah yang dimiliki inilah yang meningkatkan status sosial di keahlianJenis organisasi keahlian yang berada di tengah-tengah masyarakat seperti Persatuan Artis, Ikatan Dokter Indonesia. Persatuan Guru Republik Indonesia, Persatuan Wartawan Indonesia, Persatuan Advokasi Indonesia dan organisasi keahlian lainnya termasuk dalam saluran terjadinya mobilitas sosial. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor di dalam organisasi tersebut yang menghasilkan adanya kemungkinan-kemungkinan terjadinya suatu mobilitas sosial ke tingkatan yang lebih juga salah satu saluran mobilitas sosial seseorang. Dengan melakukan perkawinan bisa membuat seseorang memiliki status sosial yang tinggi. Mengapa demikian? Seseorang yang menikah dengan seseorang yang memiliki status terpandang di masyarakat secara langsung akan dihormati dan naik status sosialnya akibat adanya pengaruh dari pandangan masyarakat terhadap keolahragaanSelain saluran mobilitas sosial di atas, organisasi keolahragaan juga termasuk di dalamnya. Dengan organisasi keolahragaan, seseroang akan dapat meningkatkan nilai status sosialnya ke jenjang yang lebih tinggi melalui bidang olahraga. Seperti misalnya, seseorang yang ahli dalam bidang sepak bola, ketika ia bermain bagus dengan timnya dan mencetak banyak gol di pertandingan secara otomatis juga akan meningkatkan status sosialnya di sederhana, ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mendapatkan status sosial di masyarakat yaitu dengan AskripsiAskripsi yaitu cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan staus sosial melalui keturunan yang dimiliki. Misalnya adalah gelar bangsawan yang dimiliki oleh seseorang akan berpengaruh terhadap status sosialnya di masa depan. Misalnya seseorang yang memiliki keturunan bangsawan akan lebih mudah mendapatkan sesuatu yang diinginkan sebab mereka telah memiliki posisi tersendiri di masyarakat. Sehingga apapun yang mereka lakukan selam tidak keluar jalur norma dan nilai sosial akan selalu mendapatkan dukungan dari masyarakatPrestasiPrestasi yaitu suatu cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan status sosial tertentu yang lebih tinggi dengan melakukan usaha keras seendiri. Prestasi ini biasanya lebih banyak dilakukan oleh sebagian orang pada umumnya karena lebih mudah untuk dilakukan dan hasilnya pun lebih bisa dirasakan sendiri. Misalnya seseorang yang memiliki prestasi di bidang akademik, olahraga, menyanyi, menari dal lain sebagainya, secaraidak langsung akan membuatnya mendapatkan status sosial yang lebih tinggi di dalam pandangan Mobilitas Sosial Faktor Pendorong Mobilitas SosialFaktor yang mengakibatkan terbentuknya sebuah perpindahan kedudukan atau posisi individu dari tingakatan sosial satu ke tingkatan sosial yang lain disebut dengan faktor pendorong mobilitas sosial. Berikut adalah beberapa faktor pendorong mobilitas sosial Status sosialStatus sosial adalah yang dimiliki ketika masih menjadi seorang anak kecil adalah status bawaan atau wairsan dari orang tua sendiri, namun saat beranjak dewasa, seseorang pasti akan bekerja keras dan berusaha agar ia dapat memiliki status sosial yang lebih tinggi dari ekonomiSeseorang yang sedang menghadapi kesusahan atau kesulitan ekonomi akan berusaha memperbaiki kondisi tersebtu yakni dengan melakukan perpindahan lapisan sosial ke ekonomi yang lebih baikStabilitas politik dan keamananKetika seseorang berada dalam suatu wilayah dengan kondisi politik yang berantakan dan keamanan yang membahayakan diri, maka seseorang tersebut akan melakukan perpindahan ke wilayah yang lebih aman dan nyamanUnsur keagamaanMinimnya rasa toleransi atar masyarakat dapat mempengaruhi contoh struktur sosial di suatu wilayah akan emndorong seseorang untuk mencari tempat yang lebih membebaskannya melakukan kegiatan-kegiatan sesuai dengan ajaran agama yang dianutnyaKondisi pendudukDengan jumlah penduduk yang meningkat akan berdampak pada berkurangnya potensi ruang terbuka di suatu daerah. Oleh karena itu kondisi penduduk Indonesia yang padat di suatu wilayah membuat seseorang melakukan perpindahan ke daerah lain untuk mendapatkan fasilitas ruang terbuka yang lebih memadaiIngin melihat daerah lainPara pelancong atau wisatawan akan memiliki rasa keingintahuan untuk melihat daerah lain sehingga mereka tak segan untuk bepergian jauh hingga ke luar negeriBerubahnya kondisi sosialPerubahan kondisi sosial yang paling signifikan biasanya lebih dipengaruhi oleh kemajuan teknologi akhir-akhir iniEkspansi teritorialPenduduk yang melakukan perpindahan cepat akan lebih berkesempatan untuk mendorong mobilitas sosial yang mengubah status sosial mereka juga. Hal ini mengakibatkan adanya tingkatan sosial seperti orang pendatang dna orang pribumiKebebasan berkomunikasiSponsors LinkDewasa ini komunikasi adalah hal penting bagi masyarakat sehingga hal ini akan mendorong mereka untuk berpindah dari daerah yang akses komunikasinya sangat minim ke daerah yang memiliki akses komunikasi yang cepat dan bebasKemudahan mendapatkan “posis” pekerjaanSeseorang yang sudah bekerja akan memiliki rasa ingin melakukan mobilitas sosial seperti mengincar posisi jabatan tertentu di perusahaan agar meningkatkan status sosial merekaKemudahan mendapatkan pendidikanMobilitas sosial juga dapat dilihat dari adanya akses pendidikan yang mudah bagi seseorang. Semakin midah seseorang mendapatkan pendidikan maka semakin besar pula perpindahan orang tersebut ke tingakatan status sosial yang lebih tinggiFaktor Penghambat Mobilitas SosialFaktor yang sama sekali tidak mengakibatkan terbentuknya sebuah perpindahan kedudukan atau posisi individu dari tingakatan sosial satu ke tingkatan sosial yang lain disebut dengan faktor peghambat mobilitas sosial. Berikut adalah beberapa faktor peghambat mobilitas sosial Keadaan ekonomiKemampuan ekonomi rendah yang dimiliki oleh seseorang akan menyebabkancontoh status sosial misalnya saat mereka menghadapi kesulitan dalam melakukan perpindagan ke lapisan sosial yang lebih tinggiDiskriminasi kelas sosialSeseorang yang menjadi korban diskriminasi atau pembedaan perlakuan kelas sosial diyakini tidak akan mudah untuk berpindah ke lapisan sosial yang lebih baikPerbedaan ras dan agamaPerbedaan ras dan agama bisa dirasakan ketika seseorang bekerja di suatu perusahaan yang didominasi oleh ras dan agama tertentu. Walaupun dalam artian, ia mampu mengerjakan seluruh pekerjaan dengan baik, namun ia akan kesulitan untuk naik jabatan karena termasuk ras dan agama dari golongan minoritasPerbedaan jenis kelaminPerbedaan jenis kelamin juga menjadi salah satu hal yang mempenagruhi unsur-unsur perubahan sosial seperti perempuan umumnya dianggap lebih lemah daripada laki-laki sehingga hal ini menyebabkan seorang perempuan lebih sulit melakukan mobilitas sosial untuk mendapatkan lapisan sosial yang lebih pengertian mobilitas sosial, saluran-saluran mobilitas sosial serta faktor yang menyebbakna terjadinya mobilitas sosial di masyarakat. Semoga kita dapat menambah wawasan pengetahuan kita khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan sosial dan bermanfaat di kehidupan selanjutnya.
s Komunikasi adalah "suatu proses ketika seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain". [1] Komunikasi dapat berbentuk verbal dan nonverbal. Verbal merupakan komunikasi yang dilakukan dengan bahasa lisan berupa kata-kata, sedangkan
. 9 200 386 498 364 437 165 89
deskripsikan gambar tersebut berkaitan dengan saluran mobilitas sosial